Postingan

Menampilkan postingan dari 2018

Cinta Tak Sekedar Rindu dan Temu

Gambar
Pukul 22.50 WITA Masih terbilang sore bagi kita yang sering menjemput kokokan ayam jantan Hujan menyisakan jejak lagi sayang Cukup membuatku sadar beberapa kabar mulai meredam Sesungguhnya gadismu sangat merindu tapi katamu cinta bukan hanya sekedar rindu dan temu Ku tikam rinduku sayang, mungkin kau bisa melihat darahnya yang mengguyur deras raguku Aku tahu siapa kesayanganku ini Aku tahu kau adalah semesta yang sering mendekapku dalam dingin Terlalu mudah bila ku hanya mengikatmu dengan ikatan bernama cinta Itulah sebabnya aku memilihmu, sebab dimanapun aku bisa merasakan hadirmu Di jalan-jalan Di hutan Di gegunungan Di lelautan Pada hujan yang sederas pelurupun kurasakan jua candamu Di awan, bulan dan pepohonan semua adalah kamu Semua adalah kamu sayangku Sebab itulah kita Semesta menjawab sabda-sabda rindu melalui seluruh elemennya Apa kau juga rindu denganku? Jangan risau kasihku, sebab rinduku jauh lebih rakus dari rindumu Setiap hembusan angin adalah

Bukan Perlawanan

Gambar
Embun pagi berjingkrak bersembunyi dari sapa matahari Mungkin ia takut untuk habis dan menjadi tiada Tapi kita tak seperti itukan sayangku? Kita bukanlah penakut, Sekali-kalipun tidak Tak ada yang bisa membatasi imaji kita Kau benar! Kita memang tak sehebat Mandela Kita juga tak setangguh para Mujahid Tapi sayangku, mari kita mulai dari hati kita, nalar kita Mungkin dunia tak akan berubah, namun itu sudah cukup merubah duniamu dan duniaku Sekali lagi kita bukanlah penakut, Kita hanya cinta pada negeri ini Pada alam ini, Tak ada jarak yang abadi Sebab kita berpijak pada pusat bumi yang sama Mendongak langit yang sama Alam dan keindahan yang sama pula Kita tak berbicara masalah perlawanan sayangku Ini hanya sepucuk rinduku yang terendam oleh waktu Kelak pasti kita 'kan saling menemukan Saling menguatkan Berbuat baik dan mencintai alam Seperti ia yang menghadirkan segala keindahan dan pertemuan.[]

Rindu adalah Alam

Waktu

Gambar
Perlahan-lahan semua menjadi sepi Perlahan-lahan rindu bergegas pergi Perlahan-lahan rasa mengemas diri Perlahan-lahan waktu meringkus sunyi Ya... perlahan-lahan semua menepi Benar adanya Kita hanya perlu ruang dan waktu Perlu membiasakan diri Perlu membinasahkan ingin Perlu membiarkan semuanya pergi Tak ada yang lain bukan?! Waktu tak pernah beristirahat Bahkan sempatku ibaratkan seperti merindukanmu Hinggaku tersentak sedemikian hebat Akhirnya sadar, semua pasti memudar Nanti juga kita terbiasa! Sebab waktu memperkenalkan kita pada lupa Hingga kini tak ku temukan kesimpulan dari pertemuan Kecuali perpisahan.[]

Mentari

Gambar
Jalan mulai menampakkan wajahnya Mengiringi langkah yang gontai dalam perjalanan Rotasi bumi terus saja menyokong semangat dalam pertempuran Ah... lagi-lagi perihal waktu Mentari begitu hangat pagi ini Sehangat coklat panas yang memanjakan kerongkongan Terasa lumer jiwaku menatap masa ini Jejak yang 'kan bermetamorfosa menjadi kenangan Lagi-lagi mentari Ia mengajakku menari mengarungi musim berganti Menelan nestapa yang menampar hati Sesekali menantang kedirian diri Aku adalah jiwa yang pemimpi Berlari bersama mentari Mengikis luka dalam hati Hingga senja ku cerah di hari nanti.[]

Ada-ada Saja

Gambar
Ada gemercik rindu yang turut jatuh pada sayap-sayap patah Ada sebongkah ragu yang membeku pada dinding hati Ada reruntuhan pilu yang menyublim rasa Dan semua serba ada ada saja Ingatkan pada hati kita bahwa perpisahan adalah hal yang mutlak pada temu Bergegaslah rindu, kini kau merajai kalbuku Bagaimanapun ku jelaskan pilu  Bisu tetap saja jauh lebih jelas Apa lagi kini? Esok atau lusa kita akan menua, memudar dan melupa Hingga yang tersisa hanya artefak masa.[]

Ampuni Aku

Gambar
Kekasih ku maafkan rindu ku Aku tersesat Terbuai keindahan semesta Kekasihku ampuni aku Maafkan dahagaku yang terlampau terlena pada air yang dingin Aku teramat hina Kasihku Ampuni aku yang begitu bangga akan ketersesatan ku Maafkan aku Kasihku Aku tak akan menolak jika Kau menghukum ku Aku mohon tunjukkan jalan pulang Aku tak ingin tersesat lagi Aku ingin tetap rindu serindu rindunya pada-Mu Kasihku ampuni aku Maafkan aku.[]

Setitik Ruang

Gambar
Setitik saja ruang Serasa berserakan puing-puing rindu menyudutkan kita Pada jarak Yang menghunuskan pedangnya Di jiwamu dan jiwaku.[]

Oktober dan Dirimu

Gambar
Oktober dan dirimu Segerombolan rindu mengepungku, begitu tergesa-gesa menuntutku. Pada hati sesekali ku bertanya, "bolehkah ku turutkan rasa ini?" "Aku selalu mendapati jalan buntu bila memikirkanmu, entah ku nikmati saja rindu atau harus ku tekan lagi!?" Aku terlampau takut untuk merindu. Takut saja bila sebenarnya rasa yang ku tanggung adalah kehinaan semata "Untukmu ku harap kau mengerti, jika tak ku ungkap rindu bukan berarti hati tak pernah merindu, namun ada ketakutan pada jiwa ku. Takut bila semua hambar sebelum masanya." Biarlah rindu menjadi hujjah bagi do'a-do'a kita. Andai kata kita dipertemukan maka biarlah kau temui rasa ku dalam rindu yang terselubung malu Namun, jika batas-batas kita hanya sekedar merindu maka tak ada yang patut kita sesali sebab tak pernah diantara kita mengumbar janji Terbanglah.. Cecapi rindu yang ingin kau cecapi. Namun bila kau yakin kelak. Datanglah dan jabat tangan ayahku sebagai bukti bahwa

Rekaman Rindu

Gambar
Semakin jauh melangkah, semakin sulit rasanya untuk melepas. Ada keterikatan batin yang bahkan tak mampu terjelaskan oleh apapun itu. Kelak rindu pada kampung halaman tak akan lagi menikam ku, namun tahu kah!? Rindu pada masa-masa ini mungkin akan menjamur dan merongrong jiwaku. Rindu pada dunia kampus yang melankoli dan romantis, pada perjuangan dan penolakan dosen saat mengajukan judul, rindu saat masa-masa suram dunia laboraturium yang disesakkan oleh tumpukan kertas laporan yang menghanguskan hati dan nurani. Belum sedikitpun kaki ku berpijak dari tempat ini, haruku sudah menggebu. Dunia kampus, yahh entah apa yang akan ku jelaskan pada anak-anakku kelak tentang masa ini. Atau aku malah mungkin bingung akan mulai dari mana. Beberapa musim ku lalui dalam perjalanan ini tak sedikit ku habiskan air mataku ditengah-tengah rindu yang mengepul dan menghalangi pandanganku tentang mimpi. Tapi rindu tetaplah rindu bukan? Meski ku tak ingin ia pasti punya cara tersendiri untuk mema

Baginda Ku

Gambar
Tengah ku bayangkan betapa sakit mu Baginda ku Terlahir yatim, hidup dirundung pilu Di caci, di maki, di hina, di zolimi Namun tak setitikpun hatimu membibit benci Tak sedikitpun hatimu menyemai dendam Sungguh inginku dekap lenganmu kekasih Rabbku Inginku mengadu betapa lemahnya hatiku Melalui lorong-lorong rindu menuju Firdaus-Nya.[]

Romansa Remaja

Gambar
Ingin ku teguk segelas arak pahitmu Agarku mabuk dan lupa pada janji Ingin ku regas segala ambisi Agar hati tak terluka oleh ilusi Jangan menjerujiku dengan caci Aku ingin tegap berdiri tuk berlari Ingin ku nikmati dunia kampus yang melankoli dan romantik Berlari dan bersembunyi pada perjalan asmara layaknya romansa remaja Ah, aku tahu Bukan lagi masaku Maka biarlah prolog memenuhi alur dramaku Sebab tak ku dapatkan hati tuk memberi.[]

Jatuh cinta

Gambar
Adalah jatuh cinta yang membidik diri untuk lupa Kata orang... Ketika kau jatuh cinta Wajahmu akan berseri Perutmu akan dipenuhi gerombolan kupu-kupu yang mengepakkan sayapnya Semua serasa indah dan menawan Tapi maaf tuan.. Bukan itu yang ku rasa padamu Realitanya Aku tak mampu menguraikan cinta Bahkan saat aku merasa begitu menggila Tetap saja aku malu dengan penjelasanku sendiri Semua menjadi abstrak seketika Aku takut bergulat dengan rindu Sebab ku tahu kekalahan adalah sebenar-benarnya jawaban Ataukah aku yang begitu pecemburu!? Bahkan pada rindu sebelum bertemu.[]

Zona Mencekam

Gambar
Kata seolah buta, tak tahu lagi mengungkapkan rasa Entah bagaimana ku isyaratkan tabah pada zona yang mencekam Bukan lagi perihal cinta Hati ku mulai usang untuk mencinta Aku benci pada keindahan rembulan Bahkan benci pada apapun yang kalian anggap indah Kebodohan yang terletak pada diri adalah aku mulai membuka diri Aku tak ingin ini Meski ku tahu hari-hari yang lalu bukanlah milikku Namun aku bisa apa? Ingin ku regas segala duka Layaknya hati yang selalu berharap bahagia.[]

Singgasana Rindu

Gambar
Akankah ku temukan diri suci dalam dekapan-Mu Naif bagi rinduku merayu bijak-Mu Tapi Kau tahu bukan! Aku sangat merindukan-Mu Aku ingin rumah untuk bertepi Aku ingin singgasana untuk membawa diri Kekasih ku aku ingin pulang.[]

Aku ingin

Gambar
Kita pernah berlari dan bertengkar dengan waktu Ingatkah kau sayangku! Kita tak lagi muda bukan!? Lapangkanlah dadamu Aku ingin bersandar dalam pelukmu Barang mungkin bisa dalam waktu yang agak lama Atau hanya hingga aku terlelap saja Aku ingin bercerita sayangku Aku ingin berbagi petualanganku denganmu Membagi mimpi dan pencapaianku Dan berlari menghabiskan hari Dengan sebongkah bakti dan setulus cintaku.[]

Ladang cintaku

Gambar
Tak hanya rindu yang tak mampu ku retas Rasapun terlampau kuat bertahan, Padamu yang ku namakan kekasih.. Tengah ku semai cinta di ladang pengharapan Hingga kelak kan bertumpu pada temu yang tak lagi semu.[]

Gempa di Kaki Rinjani: Sajak Kematian di Pulau Seribu Masjid

Gambar
Oleh: Said Mohammad Kain kafan memang tidaklah selembut do'a membungkus saudara kami yang mati kemarin dan malam ini Di sulawesi kami tidak bisa melipat jarak mengingat tempat kita dipisah lautan walau sekedar ingin mensembahyangkan jasadmu yang telah tak bernyawa dilipat tanah di kaki Rinjani Tubuh kami begitu cepat lunglai seketika gambarmu kami tangkap lewat layar kaca yang kecil Kau pasti butuhkan kain kafan sebagai penghangat tubuh dan rumah baru bagimu malam ini tetapi kami belum bisa mengirimkan itu saudaraku, Kami kirimkan Al-Fatihah terlebih dulu Sabarlah Tidurlah saudaraku nikmati perjumpaanmu dengan Tuhan.[] 5/8/2018

Kangen

Gambar
Sederhana saja Sesekali rindu membentakku Membuatku tersentak sedemikian hebatnya Hingga jiwa lunglai pada isak yang tak bertepian.[]

Aku Ingin Pulang

Gambar
Tepatnya tak ada yang sesetia diri-Mu sebagai Kekasihku Kau peluk erat jiwa ini dalam kemelut dunia Kau pancangkan batin ini pada takdir yang tak sanggup ku elakkan Ya habibi aku sangat rakus pada cinta-Mu Haus akan ridho-Mu Tak pernah sekali-kali Kau lepaskan temali kasih-Mu pada cinta amatirku ini Allah aku rindu pada-Mu Pertemukan aku dengan para Syuhada Sampaikan deburan rinduku pada pintu langit agar segera menjeputku berpulang Aku rindu ya Robb.[]

Belati Rinduku

Gambar
Sesekali rindu ku menggila pada rautmu Memaki jarak yang menyulam waktu ke sendu Haruskah diantara kita bersemayam belati berbisa? Sesekali menikam mu, juga menikamku Ataukah... Temu hanya ilusi? Atau bahkan bumbu untuk pepuisi? Siapa yang peduli? Bukankah kita hanya pelakon sandiwara yang siap tuk terbawa? Dinding pengharapan rupanya tak sekokoh dahulu Hanya tersisa sebongkah buatmu Nisan ‘tuk menyeka rindu.[].

Tersesat

Gambar
Ksatria yang ku pancangkan lekat-lekat seolah rubuh dalam medan perang Aku bukanlah permaysuri yang dikau dambakan Tibalah masaku berhenti dan merobek segala takhta Aku terbuang, tenggelam di lautan luas Hingga langkahpun hanya menjadi bayangan usang berkabut kabung Aku tertepikan pada luasnya lautan kemegahan yang terimpikan Bilamana jejak menikam mimpi dan memaksa tuk bertepi Darimana dan kemana!?  Biarkan ku rengkuh pilu dan perih Sebab tak kutemukan rindu pada jiwa yang semu.[]

Temu

Gambar
Desir angin menyapa kita di fajar bulan Juni Perihal jarak, ruang dan waktu adalah cerita bagi rindu Gemercik gelisah tentu saja tentang temu Pada angin, Pada fajar dan pada waktu Kita menyusut menjadi tiada dan hampa Kemana jiwa hendak berbagi jika bukan diri-Nya? Kita hanya perlu membidik rindu hingga bertepi pada temu Hingga rindu menjemput kita ‘tuk berpulang. []

Candu 2

Gambar
Waktu bahkan telah membuatku latah mengeja rindu pada mu Hingga semua malam-malam terasa hambar tanpa bias jiwamu Aneh, apakah cinta mengutukku sebodoh ini? Aku bahkan lupa pangkal dari plot kisah ini Aku terjebak pada bisik lembut dan arus mu Bila mana ‘kan ku tuai luka karena mu, aku bisa apa? Aku bahkan kehilangan akal sehat ku dalam merindu Bahkan hatipun tak tahu apakah rindu ‘kan berakhir temu ataukah menjadi mimpi yang semu Aku benar-benar mabuk oleh secangkir anggur merahmu Kau adalah candu, lantas semudah itu kah aku terbiasa tanpa mu?

Berpulang

Gambar
Ada sebongkah rasa yang kau sodorkan pada bilik kalbuku Merekah laksana teratai putih di tengah luasnya waduk rindu Kau buatku terjatuh dan tersipu pada tirai biru Kita bukan lagi dua insan yang menuntut nafsu atas nama rindu Yang kita pahami takdir-Nyalah sebaik-baik ketertujuan Rindu tentunya ku usung padamu Namun, adakah yang mengalahkan rindu pada-Nya? Jangan cemburu kasihku Kita akan bersua kelak, sebab Ia Maha Pengertian Ataukah mungkin sebatas isyarat bahwa kita sempat mencoba saling melengkapi Entahlah kasihku Ku tak ingin menggantung pengharapan pada mu Sebab rindu punya jalan sendiri untuk berpulang. []

Rumah 'tuk Rindu

Gambar
Ada sebilah pilu yang kita titipkan pada gemerlap nya euforia kehidupan Sejatinya rindu yang menghujam kita ialah galah bagi jarak dengan Kekasih Apa yang kita cari? Bukankah janji-Nya telah menjadi nafas bagi jiwa kita? Pandanglah gelap malam bagai rumah untuk rindu dan siang adalah jalan tuk menuju Adakah kau haru kasih ku? Menangislah, sebab Kekasih menghidangkan sejagat cinta untukmu dan untuk ku. []

Tari Kerinduan

Gambar
Oleh : Said Mohammad Aku teguk perlahan Anggur merah kerinduan Berkali-kali aku teler Di tubuhmu aku menari Seperti tarian Filsuf yang mabuk di Firdausi Nuzula.[]

Ego

Gambar
Tengah ku sidang perkara ego yang membenamkan naluri Disudut-sudut pilu yang merana tidak henti Pada angin dan heningnya malam Sudilah Kau tuk Menerangi. []

Sabda Fajar

Gambar
Telah ku sampaikan salam rinduku Pada sejumput cinta yang bersemi di beranda inginku Dalam kokokan ayam jantan yang terdengar merdu di hari ini Fajarpun menyinsing amat ramah Padamu juga padaku Yang tengah dimabuk asmara Jiwaku serasa ber-reinkarnasi Pada lahan rindu yang menggebu Segumpal angan-angan yang kita gantung Menjelma kokoh dan merambat Menuju altar pemujaan Sang Kekasih. []

Pilu

Gambar
Kau tentunya Mampu meredam pilu ini Kasih Maka biarlah aku melebur dengan pilu yang 'kan Kau redamkan.[]

Dear Sahabatku

Gambar
Waktu terlalu jauh membawa langkah kita, tak merasa kah kau ada yang perlu kita lakukan kembali di masa lalu? Adalah semua salahku sebab melepaskan mu terjebak dalam ruang gelap sebuah ambisi Jarak terasa membentang, namun kau tak pernah beranjak sedikitpun dari sisiku. Ada banyak hal yang ingin ku ceritakan padamu perihal perjalanan ini. Siapakah diantara kita yang mulai beranjak?  Kaukah? Atau mungkin aku? Rehatlah sejenak sahabatku. Lihat dengan nuranimu adakah semua baik-baik saja? Ataukah kita perlu tuk berbenah diri dan merapikan jejak yang sempat kita tinggalkan? Bukan perihal kekecewaan dan luka yang ku bicarakan, namun ini perihal kita dan tawa yang pernah ada. Adakah mereka masih kau simpan di ruas ingatanmu? Ataukah telah bermetamorfosa menjadi bumbu perjalanan?

Takwil Cintaku

Gambar
Ku jaga rindu Pada dinding-dinding pilu Mencintai mu bukanlah perkara ingin dan mau Bukan pula temu dan jemu Rasa yang kau sematkan, Ia adalah milikku Adalah amanah bagi rinduku Hak sepenuhnya bagi hatiku Menjagamu dari ku adalah prioritas bagi rasa ku Kau tahu sayang!? Apakah yang paling ku takuti dalam mencintai mu? Adalah diriku sendiri. []

Belasah rindu

Gambar
Tak ingin kah kau menakwil bayu malam ini denganku!? Dengan lirih dingin yang menggoda imajinasi binal dan liar ku Bagai sabda-sabda Kekasih yang memanggil ku tuk berpulang Kembali pada karapan syurga nan gemilang Tak inginkah kau menafsirkan gelisah denganku malam ini!? Dengan rentetan sajak dan pepuisi melankolis yang kau guratkan Bagai nyanyian-nyanyian malam yang memintaku tuk terpejam Pada hening dan hitamnya warna malam Tak inginkah kau merayu ku malam ini!? Sebagai sejarah 'tuk goresan-gorasan kerinduan. []

Jatuhlah denganku

Gambar
Teruntuk dirimu dan sejuta takwil rindu padamu Titik pengharapan ku tumpukan  pada bias bias pemikiran singkat kita akan makna menemukan Mungkin dapat ku akui kau sebagai insan yang bersemayam disinggasana hatiku Namun, pantaskah ku sematkan ambisi pada rindu ini? Rindu tanpa sepatah aksara dalam mengejanya Sedang kita hanyalah perindu tanpa temu Aku dan pastinya dirimu.  Tentu saja kita pernah merasa letih dan jenuh Aku ingin kau menyambut dayung pengharapan ku dan demikian sebaliknya Hingga rindu tak hanya datang mengoyak hatiku, namun juga hatimu Tak masalah bagi ku andai bila ku jatuh seorang diri. Namun, bisakah kau membantuku? Mari hanyut denganku Agar ku balut goresan goresan lukamu Dan meniup perihnya batinmu . []

Rindu

Gambar
Aku melupa lagi bahwa rindu paling pandai melumerkan jiwa Lupa bahwa temu adalah rindu tanpa jemu.[]

sehimpun rindu

Gambar
Teruntukmu rasa yang bernama rindu Tikamlah aku dengan belatimu secara melulu Aku tak pernah takut, jika dengan ini aku bertepi pada Kekasihku Biarlah aku menjadi tiada oleh puing-puing kesadisanmu Sungguh aku merindu.[]

Melupa

Gambar
Dunia adalah bukan yang terekam dengan indra Bukan pula yang diperjuangkan dengan raga Pun satu dari kita tak pernah tahu pasti gambaran nyata wajah alam Sebab yang tampak hanyalah kenyataan yang absurd semata Mendaras waktu dalam peradaban yang fana Do’a-do’a tak lagi tentang Sang Tercinta dan Pecinta Sebab cinta tak menemukan lagi esensi nya sebagai pecinta Entah siapa yang mulai melupa! Cintakah atau pecinta!?.[]

Telah Ku Cicipi Jiwamu

Gambar
Teruslah menulis, melukis alam dalam pena dan aksara Tengah ku cicipi jiwamu Kau mengizinkanku bukan!? Teruslah berlari, menari dalam jemari dan imaji Hingga ku letih dan bertepi Terbanglah bakh merpati jantan nakal di kota tua Agar kelak kau temukan tambatan Hingga berlabuh pada cinta yang terpaut cinta-Nya.[]

Teka-teki Rasa (3)

Gambar
Naluriku adalah mencinta Namun, bila ku sematkan cinta dan kasih padamu, Tak berdustakah hati pada-Nya? Ataukah mungkin boleh-boleh saja!? Adalah aku kebimbangan hati itu Penziarah berhati lemah Takut bila rindu pada-Nya, terbagi jua padamu Meski cinta tak ku uraikan Tentu kau tahu benar Betapa cinta merongrong jiwaku Sebab cinta-Nya ialah alam bagi nadiku.[]

Teka-teki Rasa (2)

Gambar
Jemariku bergetar menyimak aksaramu Aku goyah dan terguncang Haru dan terlena pada guratan mu kala itu Benar adanya aku terpikat keindahan bahasamu, terpikat segala tentangmu Namun, pantaskah aku merinduimu? Pantaskah ku titipkan keegoan jiwaku? Sedang aku hanyalah pelakon takdir dari Nya Begitu pula dirimu bukan!?[]

Milad LDF Al-Uswah dan Seminar Motivasi Hijrah

Gambar
Doc. Pembukaan Milad LDF Al-Uswah Assalamu’alaikum warahmatullah wabarakatu Kampus Peradaban kembali di meriahkan oleh Milad LDF Al-Uswah Fakultas Tarbiyah dan Keguruan yang ke-6 dan diselenggarakan dengan sangat spektakuler. Bagaimana tidak? Dalam milad tersebut dilaksanakan Lomba Tingkat Universitas (SE-UINAM) Sebagian besar Fakultas yang berada di UINAM turut serta berpatisipasi dalam lomba- lomba yang diadakan seperti; Rangking 1 :100 peserta Syahril Qur'an :45 peserta Hafidz Qur'an : 32 peserta Kaligrafi : 30 peserta Dan setelah ditotal jumlah peserta lomba mencapai 200.an orang peserta, tentunya dari Fakultas yang berbeda-beda. Seperti Fakultas Syariah dan Hukum, Adab dan Humaniora, Tarbiyah dan Keguruan, Sains dan Teknologi, Ushuluddin, dan Fakultas Dakwah. Tema yang diangkat dalam milad ini yaitu “Junjung Prestasi, Bangun Silaturahmi dan Bangkitkan Negeri” dimana dalam tiap kata ini mengandung makna yang benar-benar memotivasi se

Antologi Rindu (3)

Gambar
Oleh: Said Mohammad Pagi tak pernah menginginkan matahari bersinar Malam tak pernah menginginkan bulan purnama Tapi itu telah disuratkan tak satupun aku dan dirimu menyangkal Begitupula diriku juga dirimu manisku Kita tak akan pernah tahu dari arah mana kelak kita akan tertikam rindu.[]

Semedi

Gambar
Semedi petang ini menggiring nurani pada kepiluan yang menyesakkan.[]