Berpulang


Ada sebongkah rasa yang kau sodorkan pada bilik kalbuku
Merekah laksana teratai putih di tengah luasnya waduk rindu
Kau buatku terjatuh dan tersipu pada tirai biru

Kita bukan lagi dua insan yang menuntut nafsu atas nama rindu
Yang kita pahami takdir-Nyalah sebaik-baik ketertujuan
Rindu tentunya ku usung padamu
Namun, adakah yang mengalahkan rindu pada-Nya?

Jangan cemburu kasihku
Kita akan bersua kelak, sebab Ia Maha Pengertian
Ataukah mungkin sebatas isyarat bahwa kita sempat mencoba saling melengkapi
Entahlah kasihku
Ku tak ingin menggantung pengharapan pada mu
Sebab rindu punya jalan sendiri untuk berpulang. []

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sahabatku Nofitri

Perjanjian Buta Aksara