Perjanjian Buta Aksara



Terlukis rasa dalam sendi-sendi peristiwa
Kau menari dalam jemariku
Bagai camar nakal yang menyeruput air di lautan begitu luasnya
Surat menyurat terlampir bagai sebuah perjanjian pada hati dan rindu

Akankah usia meletakkan sebilah waktu untuk kita!?
Mendaras senja dalam hamparan pembenaran dialog bertutur kata
Tabu dan sunyi tepatnya bila menatap masing masing dari kita
Insan yang menetas dan mengerami suara-suara pilu

Sang waktu seringkali congak mempermainkan penantian menjenuhkan
Dia berlenggak lenggok menyindir pengharapan yang terlumat usia
Di masa yang tak sekedar masa muda ini
Ku ingin tak ada yang ambigu dan tampak absur

Jika benar ia rindu, letakkanlah pengakuan pada pemilik hati
Andai kata ia ombak dan badai biarlah ia menampar terumbu karang di laut luas
Agar puas hati menata.[]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sahabatku Nofitri