Meredam Pilu



Mari kita terbang dan merenggang haluan di sepenggalan history
Andai kata cinta adalah agenda maka mungkin akan kuletakkan dia di halaman paling akhir
Namun tidak, cinta datang tanpa perencanaan dan persiapan

Membayangkanmu lekat-lekat tentu saja adalah hal yang sangat menyenangkan
Namun, merelakan mu dan meredam rindu adalah kewajiban bagi hatiku
Yahhh... itu berat!

Ku hina sebab menghinakan diri merindukanmu
Jika saja teologi religius tak pernah ada, bisa saja aku menjadi pecinta yang rakus dan haus

Di beranda do’a ku titip rindu-rindu yang menari
Ini jauh lebih baik ketimbang harus mati bagai bangkai dihadapan-Nya.

Bahkan Tuhan!
jika ada yang lebih perih dari sepi dan rindu
Limpahkanlah pada ku, andai demikian membuat Mu ridho atas diriku.[]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sahabatku Nofitri

Perjanjian Buta Aksara