Ku Dekap Bahu Senja

Kala petang ku tabur benih takwa
Pada Manifestasi Sang Pencipta
Ku dekap bahu senja
Kian lama kian Menyusut
Ku tuang hasrat cinta 
Pada senja kian menggoda
Ahh... romantis rasanya

Pandanglah...
Tengoklah disana...
Burung camar yang kau hantarkan
Terbang dan tertawa lepas

Bahu senja ku...
penawar letihku...
Bawalah daku larut dalam malam yang senyap
Malam yang menenggelamakan
Merajut impi di persimpangan hitam warna malam.[]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sahabatku Nofitri

Perjanjian Buta Aksara