Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2018

Semedi

Gambar
Semedi petang ini menggiring nurani pada kepiluan yang menyesakkan.[]

Antologi Rindu (2)

Gambar
Aku ingin berceritra pada Mu Kekasih Jika saja kekasih Mu masih disini, mungkin saja hati tak akan segersang ini Melayang pengharapan pada rindu akan sosok kekasih Mu yang telah sudi kiranya tertatih demi ku dan kaumku Ya Rahman Kekasih sejatiku.. Pantaskah kiranya ku tatap wajah-wajah kekasih Mu!? Pantaskah kiranya ku dekap raut Mu!? Ya Habibi Giring jejakku pada sabda dan jeruji ketakwaan menuju Firdaus Mu Dekap dan rangkul aku dalam keridhoan nan menenangkan Mu Ya Ghoffar Aku merana dalam malam yang kian sesak nan menikam Jika dengan luka aku menjadi dekat, lukailah aku Ya Rabb Sebab tujuanku adalah cinta Mu Maka biarlah aku berdarah karena cinta Mu Biarlah aku merana karena Ridho Mu... Ya Rahim... Kekasihku, rindu abadiku Sesakkanlah dadaku dengan kehausan akan hadir Mu Rantai fikirku dengan dogma-dogma menuju Mu Sungguh aku hanyalah fakir yang haus iba Mu.[]

Teropong Kepiluan

Gambar
Langit mendung mendukung sendumu Seolah alam sadar bahwa kau tengah berduka Sayup-sayup kian pasih serumu Kau terbuang, terasing ditanah kelahiran Serumu kian  parau rupanya Pucat pasih memaki peradaban Anak jalanan metropolitan katanya Menapak abad mileneal Apa guna berkoar? Siapa yang hendak mendengar? Mati saja kau raga Hingga ruh-ruh menikam zaman dalam kepekikan.[]

Nggilani

Gambar
Penghujung Maret biru Indah aurora merayuku Tersipupun aku pada jingga kala itu Sajak ini tentang hatiku Pada Adam yang bersemayam di jagat raya Luruh mendengar riuhmu Terbuaipun pada dinginmu Rindu menguntai menyelinap pada lorong kalbu Aku jatuh cinta Sungguh aku tergoda Untaian rindu dan irama Dalam do’a dan aksara.[]

Perjanjian Buta Aksara

Gambar
Terlukis rasa dalam sendi-sendi peristiwa Kau menari dalam jemariku Bagai camar nakal yang menyeruput air di lautan begitu luasnya Surat menyurat terlampir bagai sebuah perjanjian pada hati dan rindu Akankah usia meletakkan sebilah waktu untuk kita!? Mendaras senja dalam hamparan pembenaran dialog bertutur kata Tabu dan sunyi tepatnya bila menatap masing masing dari kita Insan yang menetas dan mengerami suara-suara pilu Sang waktu seringkali congak mempermainkan penantian menjenuhkan Dia berlenggak lenggok menyindir pengharapan yang terlumat usia Di masa yang tak sekedar masa muda ini Ku ingin tak ada yang ambigu dan tampak absur Jika benar ia rindu, letakkanlah pengakuan pada pemilik hati Andai kata ia ombak dan badai biarlah ia menampar terumbu karang di laut luas Agar puas hati menata.[]

Antologi Rindu

Gambar
Oleh: Said Mohammad dan Eva Darmini Setitik saja perputaran serasa perjalanan bumi menuju Singgasana Ilahi bagiku Lama sudah kita tak bertukar kabar Saling mencarikah kita? Akankah hening menyerbu ingatanmu sepertiku? Ahhh... Masing-masing kita mengubur rindu Berusaha berlari tanpa bertepi Mengubur kenangan dimasa silam Tutur kata, gurauan bahkan tangis kita Telah lupakah kita, bagaimana harus memulai  menghidupkan rindu kasihku!? Ataukah samudra dihati benar-benar telah gersang? Hingga kelak Adakah kiranya nisan yang bisa kita temui 'tuk sekedar melepas rindu dan pilu?[]

Untuk Sebuah Nama

Gambar
Untuk rupa yang terdekap indra Mendung menggulung langit biru-jingga Pada rindu tak berwarna Lirih bayu mendekap rasa Maka rubuhlah aku pada penantian asa Di Telaga tua berkerak gersang Kemarau bergelit menikam kita Teruntuk rasa-rasa yang salah Tepilah iba pada aksara Tumpahkan luka pada nestapa Hingga tiba masa bersua.[]

Hening dan Harapan

Gambar
Lewat hening ku mengadu pada Mu tentang ku Aku mengais Rahman dan Rahim Mu pada pucuk-pucuk malam ku Aku pancangkan cinta ku Untuk Mu Kasih ku Hatiku melalang buana Merana Hampa Haus akan iba Aku merindu pada Mu Duhai Kasih ku Lewat hening suara malam ku Sudikah Kau lumerkan Hatiku Jiwaku 'Tuk meneguk secawan kasih sayang Mu Aku masih membatu pada cinta ku Sebab tak Kau sucikan hati 'tuk berpaling dari Mu

KIT EKSPERIMEN IPA-FISIKA DAN PELATIHAN INSTALASI KOMPUTER UINAM

Gambar
Jreng... jreng... jreng... Pendidikan Fisika Universitas Islam Negri Alauddin Makassar kembali lagi menggemparkan kampus Peradaban dalam rangka KIT  Eksperimen IPA-Fisika dan Pelatihan Instalasi Laptop yang berlangsung selama tiga hari pada tanggal 16-18 Maret 2018 yang bertempat di LT. Fakultas Tarbiyah dan Keguruan. “Kegiatan ini di adakan dengan tujuan agar Mahasiswa Pendidikan Fisika tidak hanya mahir di basic teaching nantinya tetapi juga bisa inovatif dan produktif dalam lingkungan sosial, serta bisa menambah penghasilan selama kuliah.” Tutur Ahmat Purwadi Saleh Kerans selaku ketua panitia kegiatan tersebut. Serangkaian acara yang dilakukan berjalan dengan lancar dan cukup memuaskan. “95% acara sudah tersekesaikan, 5% lagi adalah penyerahan sertifikat dan evaluasi kegiatan. Terimakasih kepada seluruh pihak yang terlibat terutama pihak jurusan dan fakultas” ungkap ketua panitia saat penutupan berlangsung. Menurut agenda HMJ kegiatan tersebut adalah agend

Sahabatku Nofitri

Gambar
Menangislah sayang, jangan kau ragu menumpahkan pilumu, benar semua tak terselesaikan oleh air mata tapi tahu kah engkau? Itu lebih baik daripada mengumpat dan menyalahkan takdir. Aku tak tahu persis lukamu dan tak mampu membalutnya, namun menangislah ku sediakan pundakku untuk sedihmu, ku siapkan tissu untuk menyeka air matamu. Saudariku Nofitri, Allah tak pernah pilih kasih Dia tahu bagaimana kita dan apa yang baik untuk kita. Sabarlah,, sungguh tak akan lari aku dan semua yang kau miliki saat ini.  Semangat dan optimislah, kami adalah saudaramu.

Senja dan Do'a

Gambar
Untuk senja kali ini Biarkan bumi mendekap jinggamu Hingga tiba aku pada Kasihku.[]

Malam

Gambar
Remang-remang senja Kian gelap kian menyergap Bisingnya mesin kendaraan Kian pasih mencumbui sang aspal Kian petang kian menyusut Bukan ‘tuk terlelap Dunia malam Menapaki kota yang mentereng Siapa yang tak terlena? Aku, bahkan kaupun tahu Uang adalah belenggu Merantai jalan Menggadai iman Hina dan memalukan Seperti itulah abstrak warna malam.[]

Candu

Gambar
Aku adalah pecandu Guratan penamu Untaian kalimahmu Bait-bait sajak mu Segala ilusimu Aku adalah pecandu Lirih dukamu Senyum ceriamu Bisik resahmu Lewat sejuta pepuisi dan narasimu Aku adalah pemuja Penikmat tanpa rasa tamat Aku adalah pemburu Merantai tiap sayatan penamu Kaulah canduku.[]

Meredam Pilu

Gambar
Mari kita terbang dan merenggang haluan di sepenggalan history Andai kata cinta adalah agenda maka mungkin akan kuletakkan dia di halaman paling akhir Namun tidak, cinta datang tanpa perencanaan dan persiapan Membayangkanmu lekat-lekat tentu saja adalah hal yang sangat menyenangkan Namun, merelakan mu dan meredam rindu adalah kewajiban bagi hatiku Yahhh... itu berat! Ku hina sebab menghinakan diri merindukanmu Jika saja teologi religius tak pernah ada, bisa saja aku menjadi pecinta yang rakus dan haus Di beranda do’a ku titip rindu-rindu yang menari Ini jauh lebih baik ketimbang harus mati bagai bangkai dihadapan-Nya. Bahkan Tuhan! jika ada yang lebih perih dari sepi dan rindu Limpahkanlah pada ku, andai demikian membuat Mu ridho atas diriku.[]

Kafilah Rindu

Gambar
Oleh: Said Mohammad Kepada semesta Gurat-gurat awan serupa wajah bias jingga bergula gaun senja Gurindam angin bersenandung dalam perjalanan pulang Sajak dan puisimu adalah ritmis bagi jiwaku Berjuta diksi penuh makna engkaulah alam bagi do'a-do'a.[]

kita

Gambar
Kita adalah puing-puing kejayaan yang tak sempat dipertemukan waktu Tak sempat teraba oleh rasa, Tak sempat tersemai oleh kalbu Kita adalah keluh yang terungkap melulu Tak ingin padam, Tak mampu meredam Kita adalah luka dan kepahitan takdir Tak kuasa mengelak, Tak mahir bergelit.[]

Ku Dekap Bahu Senja

Gambar
Kala petang ku tabur benih takwa Pada Manifestasi Sang Pencipta Ku dekap bahu senja Kian lama kian Menyusut Ku tuang hasrat cinta  Pada senja kian menggoda Ahh... romantis rasanya Pandanglah... Tengoklah disana... Burung camar yang kau hantarkan Terbang dan tertawa lepas Bahu senja ku... penawar letihku... Bawalah daku larut dalam malam yang senyap Malam yang menenggelamakan Merajut impi di persimpangan hitam warna malam.[]