Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2018

Sabda Fajar

Gambar
Telah ku sampaikan salam rinduku Pada sejumput cinta yang bersemi di beranda inginku Dalam kokokan ayam jantan yang terdengar merdu di hari ini Fajarpun menyinsing amat ramah Padamu juga padaku Yang tengah dimabuk asmara Jiwaku serasa ber-reinkarnasi Pada lahan rindu yang menggebu Segumpal angan-angan yang kita gantung Menjelma kokoh dan merambat Menuju altar pemujaan Sang Kekasih. []

Pilu

Gambar
Kau tentunya Mampu meredam pilu ini Kasih Maka biarlah aku melebur dengan pilu yang 'kan Kau redamkan.[]

Dear Sahabatku

Gambar
Waktu terlalu jauh membawa langkah kita, tak merasa kah kau ada yang perlu kita lakukan kembali di masa lalu? Adalah semua salahku sebab melepaskan mu terjebak dalam ruang gelap sebuah ambisi Jarak terasa membentang, namun kau tak pernah beranjak sedikitpun dari sisiku. Ada banyak hal yang ingin ku ceritakan padamu perihal perjalanan ini. Siapakah diantara kita yang mulai beranjak?  Kaukah? Atau mungkin aku? Rehatlah sejenak sahabatku. Lihat dengan nuranimu adakah semua baik-baik saja? Ataukah kita perlu tuk berbenah diri dan merapikan jejak yang sempat kita tinggalkan? Bukan perihal kekecewaan dan luka yang ku bicarakan, namun ini perihal kita dan tawa yang pernah ada. Adakah mereka masih kau simpan di ruas ingatanmu? Ataukah telah bermetamorfosa menjadi bumbu perjalanan?

Takwil Cintaku

Gambar
Ku jaga rindu Pada dinding-dinding pilu Mencintai mu bukanlah perkara ingin dan mau Bukan pula temu dan jemu Rasa yang kau sematkan, Ia adalah milikku Adalah amanah bagi rinduku Hak sepenuhnya bagi hatiku Menjagamu dari ku adalah prioritas bagi rasa ku Kau tahu sayang!? Apakah yang paling ku takuti dalam mencintai mu? Adalah diriku sendiri. []

Belasah rindu

Gambar
Tak ingin kah kau menakwil bayu malam ini denganku!? Dengan lirih dingin yang menggoda imajinasi binal dan liar ku Bagai sabda-sabda Kekasih yang memanggil ku tuk berpulang Kembali pada karapan syurga nan gemilang Tak inginkah kau menafsirkan gelisah denganku malam ini!? Dengan rentetan sajak dan pepuisi melankolis yang kau guratkan Bagai nyanyian-nyanyian malam yang memintaku tuk terpejam Pada hening dan hitamnya warna malam Tak inginkah kau merayu ku malam ini!? Sebagai sejarah 'tuk goresan-gorasan kerinduan. []

Jatuhlah denganku

Gambar
Teruntuk dirimu dan sejuta takwil rindu padamu Titik pengharapan ku tumpukan  pada bias bias pemikiran singkat kita akan makna menemukan Mungkin dapat ku akui kau sebagai insan yang bersemayam disinggasana hatiku Namun, pantaskah ku sematkan ambisi pada rindu ini? Rindu tanpa sepatah aksara dalam mengejanya Sedang kita hanyalah perindu tanpa temu Aku dan pastinya dirimu.  Tentu saja kita pernah merasa letih dan jenuh Aku ingin kau menyambut dayung pengharapan ku dan demikian sebaliknya Hingga rindu tak hanya datang mengoyak hatiku, namun juga hatimu Tak masalah bagi ku andai bila ku jatuh seorang diri. Namun, bisakah kau membantuku? Mari hanyut denganku Agar ku balut goresan goresan lukamu Dan meniup perihnya batinmu . []

Rindu

Gambar
Aku melupa lagi bahwa rindu paling pandai melumerkan jiwa Lupa bahwa temu adalah rindu tanpa jemu.[]